MPASI Bubur Kentang Tuna Seledri

By On Juli 25, 2018

MPASI 6 bulan wajib diberikan pada bayi yang telah lulus ASI Eksklusif. Pemberian MPASI tidak boleh terlalu dini ataupun terlambat. MPASI dini dapat beresiko terhadap saluran cerna sikecil, dimana usia sebelum 6 bulan pencernaanya belum siap menerima makanan padat. Kandungan ASI saat bayi berusia 6 bulan juga mulai berubah, bayi membutuhkan asupan makanan lain sebagai sumber nutrisi. Maka, pemberian MPASI harus tepat usia 6 bulan atau 180 hari. Untuk bayi yang sudah boleh makan selain ASI usia 6 bulan ke atas, kamu bisa memberikan si kecil menu bubur yang sangat halus dengan nutrisi yang terjaga, salah satunya adalah dengan membuat MPASI Bubur Kentang Tuna Seledri.Ini resepnya.

Bahan:

  • 80 gr kentang, potong dadu
  • 50 gr ikan tuna, potong dadu
  • ½ batang daun seledri
  • 400 cc kaldu ayam

Cara membuat:
  1. Rebus kentang, ikan, dan daun seledri dengan 400 cc kaldu ayam hingga matang.
  2. Setelah matang, angkat dan dinginkan.
  3. Kemudian haluskan menggunakan blender.
  4. Sajikan.
MPASI Bubur Kentang Tuna Seledri - MPASI Bunda.com

MPASI Pure Kentang Keju Kaldu Ayam

By On Juli 20, 2018

MPASI 6 bulan wajib diberikan pada bayi yang telah lulus ASI Eksklusif. Pemberian MPASI tidak boleh terlalu dini ataupun terlambat. MPASI dini dapat beresiko terhadap saluran cerna sikecil, dimana usia sebelum 6 bulan pencernaanya belum siap menerima makanan padat. Kandungan ASI saat bayi berusia 6 bulan juga mulai berubah, bayi membutuhkan asupan makanan lain sebagai sumber nutrisi. Maka, pemberian MPASI harus tepat usia 6 bulan atau 180 hari. Untuk bayi yang sudah boleh makan selain ASI usia 6 bulan ke atas, kamu bisa memberikan si kecil menu bubur yang sangat halus dengan nutrisi yang terjaga, salah satunya adalah dengan membuat MPASI MPASI Pure Kentang Keju Kaldu Ayam. Ini resepnya.

Bahan:

  • 1 buah kentang (ukuran sedang)
  • 550 ml kaldu ayam
  • 150 ml susu cair
  • 75 gr keju cheddar parut
  • 1 sdm mentega

Cara membuat:
  1. Cuci bersih kentang, kupas, kemudian potong kotak besar.
  2. Rebus kentang dengan 550 ml kaldu ayam hingga empuk.
  3. Setelah empuk, haluskan kentang dengan menggunakan potato crusher. Sisihkan.
  4. Panaskan mentega hingga mencair, kemudian masukkan kentang yang telah dihaluskan tadi. Aduk rata.
  5. Setelah tercampur, tambahkan susu cair dan keju. Aduk hingga tercampur dan kentang bertekstur lembut.
  6. Sajikan dengan kuah kaldu ayam.

MPASI Pure Kentang Keju Kaldu Ayam - MPASI Bunda

Tanda-Tanda Awal Bumil Akan Melahirkan

By On Juli 06, 2018

Ketika sudah mendekati waktu melahirkan, tubuhmu akan mulai mempersiapkan diri untuk mengeluarkan Si Kecil dari kandungan.


Apakah melahirkan sakit? 
Melahirkan memang menyakitkan, namun kamu tidak perlu khawatir karena tubuhmu sudah didesain untuk bisa menghadapinya, kok. Lagipula, rasa sakit ini bisa memberikan informasi mengenai sudah sejauh mana proses persalinan berlangsung. Jika tidak tahan dengan rasa sakitnya, kamu bisa memanfaatkan metode pengurang rasa sakit medis atau alami.
Beberapa hal yang mungkin terjadi yaitu:
  • Suasana hatimu menjadi tidak menentu. Kamu mungkin akan terbangun dengan perasaan yang sangat bersemangat menyambut kehadiran Buah Hati ke dunia, namun terkadang kamu bisa merasa sangat emosional.
  • Tidur menjadi tidak nyenyak.
  • Punggung bagian bawah terasa sakit. Rasanya seperti ketika kamu sedang menstruasi.
  • Terasa ada tekanan pada panggul atau seperti ada sensasi bayi yang mulai bergeser ke bawah (jalan lahir).
  • Produksi cairan vagina meningkat. Cairan tersebut berwarna jernih, pink (merah muda) atau bisa disertai sedikit darah. Kondisi ini mungkin dapat terjadi beberapa hari sebelum atau saat persalinan terjadi.
  • Kontraksi akan kamu rasakan pada saat ini. Ketika mengalami hal tersebut, kamu akan mengalami perasaan mulas atau perut seperti dicengkeram, lalu kemudian rileks kembali. Kontraksi dapat muncul secara berkala, misal tiap beberapa menit sekali. Mendekati persalinan, kontraksi dapat muncul lebih kuat, lebih lama, dan makin sering.
  • Air ketuban pecah. Kebanyakan wanita dapat mengalami pecah ketuban saat persalinan, namun ada juga yang sebelumnya. Terkadang sulit untuk mengetahui bahwa air ketuban telah pecah. Itu karena keluarnya air ketuban mungkin mirip dengan urine, sehingga sulit untuk membedakan keduanya. Untuk mengetahui seperti apa rasanya air ketuban yang pecah, kamu bisa membacanya di sini.

Kapan harus bergegas ke rumah bersalin? 
Kamu disarankan untuk pergi ke rumah bersalin ketika kontraksi terjadi sekitar 30 hingga 60 detik dan waktu munculnya berselang 3 hingga 5 menit.

Kamu juga harus segera meluncur ke rumah bersalin ketika:
  • Kamu merasa air ketubanmu telah pecah.
  • Mengalami perdarahan vagina.
  • Pergerakan bayimu berkurang dari biasanya.
  • Kamu merasa demam, pusing, atau nyeri perut yang hebat.

Berapa lama proses persalinan berlangsung?
Sebenarnya tidak ada yang bisa memprediksi berapa lama proses persalinan normalmu akan berlangsung. Semua itu tergantung dari berbagai faktor seperti posisi dan ukuran bayi, kekuatan kontraksi, dan seberapa mudah rahim kamu melebar.

Jika mau diperkirakan, tim medis biasanya menghitung proses persalinan sejak tubuhmu sudah mulai aktif menghadapi persalinan. Fase aktif ini ditandai oleh kontraksi yang datangnya lebih kuat, lebih lama (5 hingga 60 detik), dan lebih sering (setiap 3 atau 4 menit sekali), dan serviks kamu telah terbuka sebesar 3-4 cm.

Untuk wanita yang baru pertama kali melahirkan, fase aktif mungkin dapat berlangsung sekitar 8-17 jam, ditambah waktu mengejan sekitar 1 hingga 2 jam. Jika kamu sudah pernah melahirkan, fase aktif mungkin memakan waktu sekitar 5-12 jam ditambah waktu mengejan paling lama sejam (seringnya hanya memakan waktu 5 hingga 10 menit).

Tahapan terakhir dari proses persalinan adalah lahirnya plasenta. Plasenta bisa keluar secara alami atau dengan bantuan dari tenaga medis. Secara alami, plasenta akan keluar dari rahim selama sekitar 20 menit, dan akan lebih cepat bila dibantu oleh tenaga medis (5-10 menit).

Meski tanggal prediksi persalinanmu masih jauh, kamu bisa, kok, mulai mempersiapkan dirimu untuk menghadapi persalinan. Salah satu caranya dengan mencari tahu segala informasi yang berkaitan dengan persalinan. Bekal informasi ini bisa bermanfaat, lho, saat waktunya tiba. Kamu akan lebih siap dari segi fisik dan mental karena kamu sudah tahu gambaran yang dapat terjadi selama proses persalinan berlangsung

Tahap Prose Persalinan
Persalinan merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para ibu hamil, sebuah waktu yang menyenangkan namun di sisi lain merupakan hal yang paling mendebarkan. Persalinan terasa akan menyenangkan karena si kecil yang selama sembilan bulan bersembunyi di dalam perut anda akan muncul terlahir ke dunia. Di sisi lain persalinan juga menjadi mendebarkan khususnya bagi calon ibu baru, dimana terbayang proses persalinan yang menyakitkan, mengeluarkan energi yang begitu banyak, dan sebuah perjuangan yang cukup melelahkan. ( Baca juga Memilih Nama bayi perempuan dan nama bali laki-laki)

Ada baiknya para calon ibu mengetahui proses atau tahapan melahirkan seperti apa, sehingga para calon ibu dapat mempersiapkan segala halnya guna menghadapi proses persalinan ini. Proses persalinan terbagi ke dalam empat tahap, yaitu :

Tahap #1 Pembukaan
In partu (partus mulai) ditandai dengan lendir bercampur darah, karena serviks mulai membuka dan mendatar. Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar karnalis servikalis karena pergeseran ketika serviks mendatar dan terbuka. Pada kala ini terbagi atas dua fase yaitu:

Fase Laten: dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm
Fase Aktif: yang terbagi atas 3 subfase yaitu akselerasi, steady dan deselerasi
  • Kala I adalah tahap terlama, berlangsung 12-14 jam untuk kehamilan pertama dan 6-10 jam untuk kehamilan berikutnya. Pada tahap ini mulut rahim akan menjadi tipis dan terbuka karena adanya kontraksi rahim secara berkala untuk mendorong bayi ke jalan lahir. Pada setiap kontraksi rahim, bayi akan semakin terdorong ke bawah sehingga menyebabkan pembukaan jalan lahir. Kala I persalinan di sebut lengkap ketika pembukaan jalan lahir menjadi 10 cm, yang berarti pembukaan sempurna dan bayi siap keluar dari rahim.
  • Masa transisi ini menjadi masa yang paling sangat sulit bagi ibu. Menjelang berakhirnya kala I, pembukaan jalan lahir sudah hampir sempurna. Kontraksi yang terjadi akan semakin sering dan semakin kuat. Anda mungkin mengalami rasa sakit yang hebat, kebanyakan wanita yang pernah mengalami masa inilah yang merasakan masa yang paling berat. Anda akan merasakan datangnya rasa mulas yang sangat hebat dan terasa seperti ada tekanan yang sangat besar ke arah bawah, seperti ingin buang air besar.
  • Menjelang akhir kala pertama, kontraksi semakin sering dan kuat, dan bila pembukaan jalan lahir sudah 10 cm berarti bayi siap dilahirkan dan proses persalinan memasuki kala II.

Apa yang Dapat Dilakukan Selama Fase Pembukaan?
Perhatikan waktu anda sehari-hari selama proses menuju persalinan. Apabila anda diharuskan untuk tidur, maka sebaiknya anda tidur. Selama kontraksi berlangsung, jika memungkinkan anda dapat tidur. Penting bagi anda untuk mencukupi waktu istirahat. Rasa sakit sebelum persalinan yang berlangsung dapat disertai ledakan pada adrenalin yang mempengaruhi anda ingin tidur. Selama fase pembukaan ini anda dapat mencoba beberapa tips yang dapat dilakukan untuk relaksasi. Meskipun siang hari, alangkah lebih baik jika anda mengganti aktivitas dengan memperbanyak istirahat, dengan tujuan untuk mengumpulkan energi yang dibutuhkan untuk proses persalinan. Berikut ini beberapa saran dari kami yang dapat anda lakukan selama fase pembukaan:
  • Ketika rasa sakit melanda, cobalah untuk meningkatkan rasa bahagia dan perbanyak waktu istirahat. Beberapa kegiatan dapat dilakukan untuk membantu anda, seperti misalkan mandi dengan menggunakan air hangat, latihan relaksasi atau minum minuman hangat.
  • Cukupi kebutuhan cairan tubuh anda agar tubuh tetap terhidrasi. Berdasarkan aturan menyebutkan bahwa mengkonsumsi cairan sebaiknya sebanyak 8 gelas perhari. Anda dapat mencoba minum minuman yang mengandung kalori seperti teh berpemanis, jus atau minuman berenergi yang lainnya dapat membantu meningkatkan energi yang dibutuhkan untuk aktivitas yang anda lakukan.
  • Di awal proses melahirkan normal, sebaiknya konsumsi makanan yang ringan namun tetap sehat. Ketika kontraksi datang, sistem pencernaan akan bekerja lebih lambat dari biasanya sehingga akan menyebabkan anda mual. Anda dapat memilih makanan yang mudah dicerna seperti misalkan buah-buahan sehat, yoghurt atau roti panggang. Hindari beberapa jenis makanan dengan kadar lemak tinggi karena makanan seperti itu akan sulit dicerna.
  • Cobalah untuk memilih posisi yang dapat membuat anda nyaman. Selama proses kontraksi anda akan merasakan tubuh anda bergerak dengan alami, hampir seluruhnya mampu membantu pergerakan bayi dalam tulang panggul (pelvis). Selama proses kontraksi, gerakan mengayun pelan dapat membantu anda. Selain itu, berdiri dapat membantu anda dan bayi untuk bergerak sesuai dengan gravitasi, serta membantu meningkatkan pergerakan bayi ke bawah dengan melalui pelvis.
  • Anda dapat mencoba melakukan aktivitas ringan seperti misalkan olahraga ringan, pemijatan, mendengarkan musik tenang atau mengompres panas atau dingin pada tubuh.
  • Saat anda mengalami kontraksi pada proses awal persalinan, anda dapat mencoba melakukan teknik pernafasan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kontraksi. Meskipun begitu jangan melakukannya pada setiap kontraksi hingga anda benar-benar membutuhkannya.
  • Anda dapat mencoba menggunakan teknik visualisasi. Anda dapat menggambarkan cervix membuka pada sekeliling kepala bayi. Anda juga dapat melakukan visualisasi yang menggambarkan sesuatu yang terbuka, seperti halnya bunga yang mekar.
  • Untuk merelaksasikan otot-otot pada abdomen dan pelvis anda, maka anda dapat mencoba menggunakan vokalisasi. Anda dapat mencoba hal seperti ini:
  • Cobalah untuk membuat suara dengan nada yang tinggi seperti misalkan "Eeek!". Kemudian cobalah perhatikan apa yang akan terjadi pada otot sekitar vagina dan abdomen anda. Rasakanlah apakah otot-otot tersebut menegang atau tidak. Setelah itu, anda dapat kembali membuat suara yang rendah, lambat dan panjang seperti misalkan "Oooohhhhh". Lalu rasakanlah apakah otot-otot anda menjadi mengendur dan melemas? Selama proses persalinan keadaan yang sama akan terjadi.
  • Rintihan atau suara yang lambat, rendah dan panjang dapat membantu otot pada dasar pelvis dan abdomen menjadi mengendur. Sedangkan jika anda mengeluarkan suara menjerit atau berteriak maka efek yang akan dihasilkan menjadi berlawanan. Ketika proses persalinan berlangsung, orang-orang yang menemani anda ketika itu akan membantu anda untuk mengingat melakukan vokalisasi.
  • Apabila anda mendapati kontraksi semakin kuat, anda dapat mulai meminta dukungan dari orang-orang yang ada di sekitar anda sehingga mereka akan selalu ada untuk anda dan membantu anda selama proses persalinan berlangsung.
  • Sebenarnya, selain kesehatan fisik yang harus anda perhatikan, emosi positif juga penting dan dibutuhkan selama proses persalinan. Sebaiknya hindari rasa takut, khawatir karena hanya akan melepaskan adrenalin yang membuat proses persalinan menjadi lambat.
  • Tidak ada salahnya jika anda membicarakan apa yang sedang anda rasakan pada suami atau orang-orang yang ada di sekitar anda. Relaksasi, dukungan emosi yang baik dapat membuat anda lebih siap untuk menghadapi proses persalinan dan membantu menghilangkan kecemasan.

Tahap #2 Pengeluaran Bayi
  • Pada kala pengeluaran janin, rasa mulas terkordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Anda merasa seperti mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka.
  • Secara teknik, meskipun proses melahirkan baru dimulai saat leher rahim terbuka lebar, tetapi hal ini secara bersamaan mungkin tidak akan terjadi dengan turunnya bayi. Sehingga dengan begitu, beberapa wanita akan merasa keinginan untuk mendorong sebelum benar-benar terbukanya leher rahim, sedangkan beberapa wanita yang lainnya mungkin merasa tidak ingin mendorong hingga leher rahim benar-benar terbuka. Ketika tahap mendorong, kontraksi akan berubah menjadi yang memacu.
  • Apabila anda mulai merasa ingin melakukan dorongan sebelum leher rahim benar-benar terbuka, maka anda mungkin akan merasa bahwa yang melakukan dorongan tersebut adalah rahim anda dan pada keadaan tersebut anda tidak dapat menghentikannya. Pada tahap tersebut, bidan atau dokter akan menyarankan pada anda untuk mendorong secara perlahan atau sebaliknya yang mana mereka akan meminta anda untuk menahan diri agar tidak mendorong. Apabila hal seperti itu terjadi, meskipun anda tidak dapat menahan rahim, tetapi yang bisa anda lakukan yaitu menghindari untuk menahan nafas atau menahannya dengan otot perut.
  • Apabila leher rahim sudah terbuka lebar, namun di sisi lain tidak ada perasaan atau keinginan untuk mendorong, akan lebih baik jika anda menunggu hingga bayi berada di bawah dan memacu keinginan anda untuk mendorong.
  • Mungkin anda akan merasakan gerakan menurun bayi, akan tetapi beberapa wanita justru tidak merasakan hal seperti ini. Bayi anda sedang melakukan gerakan di panggul anda, ia mengubah posisi kepalanya untuk menemukan posisi yang terbaik.
  • Apabila dokter atau bidan melakukan anestesi epidural atau bius lokal yang disuntikan pada daerah punggung yang bertujuan untuk mengurangi rasa sakit di daerah vagina, rahim dan leher rahim, atau melakukan intratekal yang mana pembiusan dengan menyuntikan pada saraf yang biasanya dilakukan sesudah pembukaan 4 cm, selama tahap kedua anda mungkin akan merasakan tekanan yang kuat, yang mana akan membantu anda mengetahui waktu yang tepat kapan anda harus mendorong. Apabila keinginan mendorong yang anda rasakan sedikit, bidan, perawat, dokter atau orang terdekat anda bisa memberikan petunjuk lebih untuk mendorong. Pada tahap mendorong, normal bagi wanita yang sudah dilakukan epidural akan bartahan dalam waktu lebih lama daripada wanita yang tidak dilakukan epidural.
  • Sama halnya dengan proses melahirkan pada tahap pertama, pada tahap kedua ini keadaan emosional sama pentingnya. Apabila mendorong bayi berjalan cepat, anda mungkin akan merasa kewalahan. Namun, di sisi lain apabila mendorong bayi lambat dan pelan, anda mungkin akan merasa kelelahan dan frustasi, bahkan anda akan merasa ragu apakah anda dapat melanjutkannya atau tidak. Meskipun anda sudah mendorong dengan sekuat tenaga, tetapi dokter atau bidan akan meminta anda untuk mendorong lebih keras lagi. Akan sangat berguna jika anda memberi jeda atau beristirahat sebelum kembali mendorong. Anda dapat beristirahat, dorong perlahan dengan kontraksi, anda dapat meminum sesuatu. Hal seperti ini dapat membantu anda untuk memulihkan tubuh dan jiwa. Semangat dan dukungan dari orang-orang yang ada di sekitar anda sangat penting.
  • Pada saat sudah lebih dekat dengan waktu kelahiran ketika anda mengedan atau mendorong, kepala janin akan mulai terlihat dan anda akan merasakannya, vulva (bagian luar vagina) membuka dan perineum (daerah antara anus-vagina) meregang. Dengan mengedan terpimpin, akan lahirlah kepala diikuti oleh seluruh badan janin. Sebagai gambaran : Video Melahirkan
  • Ibu akan merasakan tekanan yang kuat di daerah perineum. Daerah perineum bersifa elastis, tapi bila dokter/bidan memperkirakan perlu dilakukan pengguntingan di daerah perineum (episiotomi), maka tindakan ini akan dilakukan dengan tujuan mencegah perobekan paksa daerah perineum akibat tekanan bayi

Tahap #3 Pengeluaran Plasenta
Dimulai setelah bayi lahir, dan plasenta akan keluar dengan sendirinya. Proses melahirkan plasenta berlangsung antara 5-30 menit. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc. Dengan adanya kontraksi rahim, plasenta akan terlepas. Setelah itu dokter/bidan akan memeriksa apakah plasenta sudah terlepas dari dinding rahim. Setelah itu barulah dokter/bidan membersihkan segalanya termasuk memberikan jahitan bila tindakan episiotomi dilakukan

Tahap #4 Pengawasan
Tahap ini digunakan untuk melakukan pengawasan terhadap bahaya perdarahan. Pengawasan ini dilakukan selam kurang lebih dua jam. Dalam tahap ini ibu masih mengeluarkan darah dari vagina, tapi tidak banyak, yang berasal dari pembuluh darah yang ada di dinding rahim tempat terlepasnya plasenta, dan setelah beberapa hari anda akan mengeluarkan cairan sedikit darah yang disebut lokia yang berasal dari sisa-sisa jaringan.

Pada beberapa keadaan, pengeluaran darah setelah proses kelahiran menjadi banyak. Ini disebabkan beberapa faktor seperti lemahnya kontraksi atau tidak berkontraksi otot-otot rahim. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan sehingga jika perdarahan semakin hebat, dapat dilakukan tindakan secepatnya.

Selama Proses Melahirkan, Bagaimana Tubuh Bekerja?
Penting mengetahui bagaimana tubuh anda bekerja pada akhir masa kehamilan dan selama proses kelahiran untuk mempersiapkan diri anda menghadapi proses persalinan. Jika anda mengetahui apa sebenarnya yang terjadi pada tubuh anda, maka anda dapat lebih mudah mengartikan dan mengenali tanda-tanda apa yang terjadi pada tubuh dengan efektif. Anda dapat ikut serta dengan menyeluruh selama proses persalinan.

Apa yang Terlihat dari Dalam?
  • Tulang-tulang dan otot-otot pelvis akan menyokong uterus yang akan terus berkembang bersama bayi di dalamnya dan membuka jalan ketika bayi dilahirkan.
  • Perkembangan akan terus terjadi pada uterus yang membungkus bayi sesuai dengan perkembangan bayi yang berada di dalamnya.
  • Sebenarnya cervix adalah bagian dari uterus, namun keduanya tersusun oleh jaringan berbeda. Selama anda dalam masa kehamilan, cervix akan menebal dan menutup. Sedangkan saat menjelang proses kelahiran, kontraksi yang terjadi saat itu akan menarik cervix untuk masuk ke dalam uterus dan akan menipis atau disebut dengan pengelupasan, serta membuka yang disebut dengan pembukaan. Pada saat cervix sepenuhnya sudah terbuka atau kurang lebih 10 cm, maka kontraksi demi kontraksi yang terjadi akan membantu bayi dari uterus bergeser ke vagina atau mulut rahim.
  • Vagina menghubungkan cervik pada bagian luar tubuh anda. Terdapat banyak lipatan dalam vagina yang disebut dengan rugae dan akan terbuka ketika bayi melewatinya.

Keadaan yang Akan Terjadi Sebelum Proses Persalinan
Selama masa kehamilan tubuh anda akan menyiapkan diri untuk proses persalinan. Namun, persiapan akhir yang intensif akan terjadi pada minggu akhir persalinan.

Berikut ini keadaan yang akan terjadi sebelum proses persalinan:
  • Hormon-hormon kehamilan bekerja dengan tujuan untuk membuat otot-otot ligamen yang berada di antara susunan tulang dalam pelvis melunak. Selama masa tersebut anda akan merasa tidak nyaman, anda akan merasa nyeri pada sendi-sendi, bahkan anda akan merasakan mudah sekali kelelahan.
  • Hormon-hormon yang lainnya akan mulai melunakan cervix yang merupakan leher rahim (uterus). Selama masa kehamilan cervix akan tertutup untuk menopang bayi dalam rahim (uterus). Saat pembukaan cervix proses persalinan terjadi. Sebelum proses persalinan dimulai, mungkin cervix akan melunak, menipis dan membuka. Akan tetapi, setiap wanita pada setiap kelahiran tidaklah sama dan mengalami hal yang berbeda. Beberapa wanita akan mengalami proses persalinan sebelum cervix benar-benar terbuka, sedangkan untuk wanita yang lainnya mungkin akan mengalami kontraksi yang mengakibatkan cervixnya terbuka sebelum dimulainya proses persalinan. Mendekati hari perkiraan kelahiran, bidan atau dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan cervix.
  • Di dalam pelvis bayi anda akan mulai bergerak turun. Pada tahap ini anda akan merasakan adanya tekanan pada abdomen bagian bawah atau anda akan merasa bisa bernafas dengan lega. Keluarga atau orang-orang terdekat anda mungkin akan mengatakan bahwa ada yang berbeda dari anda dan mungkin saja mereka juga akan mengatakan bahwa bayi anda sudah terlihat turun. Keadaan ini akan terjadi beberapa minggu sebelum waktunya melahirkan pada ibu yang baru pertama kali melahirkan. Pada ibu yang sebelumnya sudah pernah melahirkan, keadaan ini mungkin tidak akan terjadi.
  • Anda mungkin akan mengalami perdarahan di selaput lendir. Selaput lendir berada dalam cervix selama proses kehamilan. Pada saat cervix mulai melunak dan membuka, akan terjadi pengenduran pada selaput lendir, kemudian akan perlahan ke luar dari vagina. Sebelum proses persalinan beberapa wanita dapat merasakan adanya peningkatan selaput lendir. Sedangkan beberapa wanita yang lainnya mungkin saja tidak akan menyadarinya.
  • Sebelum proses persalinan, mungkin saja pecah ketuban akan terjadi. Pada sebagian besar wanita, kontraksi akan terjadi pada saat yang bersamaan. Jika anda merasa air ketuban sudah pecah, anda dapat memberitahu dokter atau bidan.

Secara Emosional, Apa yang Bisa Saya Harapkan?
Selain persiapan fisik yang harus anda lakukan, anda juga harus melakukan persiapan secara emosi. Meskipun mungkin anda akan merasa takut dan tegang, tetapi anda harus merasa siap dan kuat untuk melakukan proses persalinan. Untuk melakukannya anda tidak perlu berlebihan karena anda hanya cukup menenangkan diri anda sendiri dan simpanlah banyak energi untuk persalinan nanti.

Rasa khawatir yang berlebihan tentunya akan anda rasakan. Beberapa kekhawatiran akan menghantui anda, seperti misalkan pikiran ketuban akan pecah di tempat umum, dokter atau bidan tidak ada di tempat saat menjelang persalinan, atau kekhawatiran lainnya yang mengganggu pikiran anda. Bahkan anda akan mulai memikirkan dan merasa cemas akan keselamatan bayi dan anda sendiri. Anda pun akan merasa khawatir jikalau harus melakukan persalinan dengan operasi caesar. Namun, atas semua pemikiran-pemikiran tersebut perlu anda ketahui adalah sebagai hal yang wajar.

Apabila anda selalu merasa khawatir terus menerus, anda dapat mencoba mencari waktu, kemudian kumpulkan semua kekhawatiran yang anda rasakan. Anda dapat mencoba beberapa tips di bawah ini:
  • Pilihlah kegelisahan atau kecemasan yang menghantui anda. Seperti misalkan, apabila anda takut menjalani operasi caesar maka anda dapat mengatakan, " Aku takut tidak dapat melahirkan normal".
  • Cobalah untuk menyebutkan kualitas positif diri anda sendiri atau sifat yang dapat membuat anda merasa lebih kuat seperti misalkan, " Aku kuat dan aku sehat, aku dapat melahirkan dengan lancar dan baik".
  • Sekarang, cobalah untuk mengatakan kegelisahan yang anda rasakan dalam bentuk yang positif, beserta hal apa saja yang mungkin dan tidak mungkin terjadi, serta bagaimana diri anda dapat megatasi kegelisahan atau kecemasan yang anda rasakan tersebut. Seperti misalkan, " Kekuatanku akan menolong jika harus melahirkan dengan operasi caesar. Akan tetapi hampir semua wanita melahirkan dengan normal. Aku akan kuat dan pasti bisa seperti mereka".
  • Anda dapat melakukan perintah yang sama terhadap kegelisahan yang lainnya. Selama masa khawatir, anda dapat kembali mengatakan hal tersebut dan yakinkan bahwa kekhawatiran yang anda rasakan sudah berakhir.
  • Apabila anda kembali merasakan kekhawatiran kembali datang, anda dapat kembali mengulangi perintah positif yang dapat membantu anda mengumpulkan energi yang positif.
  • Ketika melakukan hal tersebut, anda akan menemukan relaksasi yang berfokus terhadap persiapan mental positif untuk persalinan.
Tanda-Tanda Awal Bumil Akan Melahirkan (Persalinan) - Mpasi Bunda.com

MPASI Bubur Kacang Hijau Original

By On Juli 05, 2018

MPASI Bubur Kacang Hijau mengandung serat yang dapat menjaga fungsi saluran pencernaan buah hati Anda. Di samping itu, kacang hijau mengandung nutrisi omega 3, protein, vitamin B1, dan B6 yang dapat membantu metabolisme tubuh. MPASI 6 bulan wajib diberikan pada bayi yang telah lulus ASI Eksklusif. Pemberian MPASI tidak boleh terlalu dini ataupun terlambat. MPASI dini dapat beresiko terhadap saluran cerna sikecil, dimana usia sebelum 6 bulan pencernaanya belum siap menerima makanan padat. Kandungan ASI saat bayi berusia 6 bulan juga mulai berubah, bayi membutuhkan asupan makanan lain sebagai sumber nutrisi. Maka, pemberian MPASI harus tepat usia 6 bulan atau 180 hari.

Untuk bayi yang sudah boleh makan selain ASI usia 6 bulan ke atas, kamu bisa memberikan si kecil menu bubur yang sangat halus dengan nutrisi yang terjaga, salah satunya adalah dengan membuat MPASI Bubur Beras Jagung Wortel. Ini resepnya.

Bahan:
100 gr kacang hijau, kupas dan rendam
50 gr nasi
 600 ml air
150 ml fresh milk
2 sdm susu formula/bisa diganti 100 ml ASI

Cara membuat:
1. Rendam kacang hijau dengan air satu malam.
2. Siapkan panci dan rebus kacang hijau. Ketika sudah mulai lembut, masukkan fresh milk dan rebus kembali. Aduk merata. Kecilkan api.
3. Masukkan susu formula. Dengan hand blender, haluskan bubur kacang hijau dan nasi hingga halus.
4. Sajikan bubur selagi hangat.

MPASI Bubur Kacang Hijau Original - MPASI Bunda.com
Documen pribadi/gambar memiliki hak cipta

MPASI Bubur Beras Merah Ikan Teri

By On Juli 04, 2018

MPASI Bubur Beras Merah Ikan Teri kaya akan kalsium yang tahan dan tidak larut dalam air. Di samping itu, ikan teri mengandung fluor sehingga bermanfaat untuk pembentukan gigi dan menjaga kesehatan gigi buah hati Anda. Ketika buah hati Anda mengonsumsi ikan teri, berarti hampir seluruh bagian tubuh ikan teri ini turut dikonsumsi termasuk tulangnya sehingga kecukupan gizi kalsium untuk pertumbuhan buah hati Anda dapat terpenuhi MPASI 6 bulan wajib diberikan pada bayi yang telah lulus ASI Eksklusif. Pemberian MPASI tidak boleh terlalu dini ataupun terlambat. MPASI dini dapat beresiko terhadap saluran cerna sikecil, dimana usia sebelum 6 bulan pencernaanya belum siap menerima makanan padat. Kandungan ASI saat bayi berusia 6 bulan juga mulai berubah, bayi membutuhkan asupan makanan lain sebagai sumber nutrisi. Maka, pemberian MPASI harus tepat usia 6 bulan atau 180 hari.

Untuk bayi yang sudah boleh makan selain ASI usia 6 bulan ke atas, kamu bisa memberikan si kecil menu bubur yang sangat halus dengan nutrisi yang terjaga, salah satunya adalah dengan membuat MPASI Bubur Beras Jagung Wortel. Ini resepnya.

Bahan:

  • 150 gr nasi beras merah (sudah matang)
  • 150 ml kaldu ayam
  • 50 gr tahu putih
  • 10 gr bawang bombay, cincang
  • 30 gr teri medan
  • 1 lbr daun jeruk
  • Minyak secukupnya

Cara membuat:
  1. Panaskan air kaldu ayam, masukkan nasi merah, tahu, dan bawang
  2. bombay cincang.
  3. Rendam teri medan dengan air selama 5 menit. Tiriskan.
  4. Goreng teri medan dengan minyak yang panas, masukkan daun jeruk.
  5. Angkat dan tiriskan.
  6. Masukkan teri medan ke dalam nasi beras merah.
  7. Dengan hand blender, haluskan nasi beras merah dan teri medan hingga lembut. Kemudian angkat.
  8. Hidangkan bubur selagi hangat.
MPASI Bubur Beras Merah Ikan Teri - MPASI Bunda.com
Documen pribadi/gambar memiliki hak cipta

MPASI Bubur Beras Jagung Wortel

By On Juli 03, 2018

MPASI Bubur Beras Jagung Wortel bermanfaat untuk kesehatan buah hati Anda karena mengandung banyak serat dan nutrisi. Jagung juga sangat populer di dunia sebagai bahan makanan pokok untuk sumber kalori yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. MPASI 6 bulan wajib diberikan pada bayi yang telah lulus ASI Eksklusif. Pemberian MPASI tidak boleh terlalu dini ataupun terlambat. MPASI dini dapat beresiko terhadap saluran cerna sikecil, dimana usia sebelum 6 bulan pencernaanya belum siap menerima makanan padat. Kandungan ASI saat bayi berusia 6 bulan juga mulai berubah, bayi membutuhkan asupan makanan lain sebagai sumber nutrisi. Maka, pemberian MPASI harus tepat usia 6 bulan atau 180 hari.

Untuk bayi yang sudah boleh makan selain ASI usia 6 bulan ke atas, kamu bisa memberikan si kecil menu bubur yang sangat halus dengan nutrisi yang terjaga, salah satunya adalah dengan membuat MPASI Bubur Beras Jagung Wortel. Ini resepnya.

Bahan:

  • 100 gr nasi
  • 75 gr jagung
  • 75 gr wortel
  • 1 sdm daun bawang
  • 100 ml air kaldu ayam
  • 1 sdm mentega (tanpa rasa)
  • 50 gr ikan kakap
  • ½ siung bawang putih, cincang

Cara membuat:
  1. Masak air kaldu, masukkan nasi, jagung, wortel, dan daun bawang.Aduk.
  2. Pada wajan terpisah, tumis bawang putih dengan mentega, masukkan ikan kakap. Aduk sampai matang, lalu angkat.
  3. Masukkan ikan kakap yang sudah ditumis ke dalam bubur nasi.
  4. Dengan hand blender, haluskan bubur hingga lembut. Angkat.
  5. Hidangkan bubur selagi hangat.
Tips:
Anda bisa membuat kaldu ayam dengan cara merebus 6 potong kaki ayam, 1 bh wortel, dan daun seledri dengan ± ½ liter air sampai air berkurang menjadi 150 ml. Kaldu ini selain dapat menambah cita rasa nasi ayam, juga kaya akan gizi karena kaki ayam mengandung zat kapur dan sejumlah mineral yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang buah hati Anda.
MPASI Bubur Beras Jagung Wortel - MPASI Bunda.com
Documen pribadi/gambar memiliki hak cipta

MPASI Bubur Beras Tempe Saus Jeruk

By On Juli 03, 2018

MPASI Bubur Beras Tempe Saus Jeruk sudah diakui oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai makanan yang kaya akan gizi. Tempe mengandung protein dan lemak tinggi yang mudah diserap oleh tubuh. Tempe lebih nyaman di lambung karena mengandung enzim pencernaan melalui proses fermentasi dari kedelai menjadi tempe. MPASI 6 bulan wajib diberikan pada bayi yang telah lulus ASI Eksklusif. Pemberian MPASI tidak boleh terlalu dini ataupun terlambat. MPASI dini dapat beresiko terhadap saluran cerna sikecil, dimana usia sebelum 6 bulan pencernaanya belum siap menerima makanan padat. Kandungan ASI saat bayi berusia 6 bulan juga mulai berubah, bayi membutuhkan asupan makanan lain sebagai sumber nutrisi. Maka, pemberian MPASI harus tepat usia 6 bulan atau 180 hari.

Untuk bayi yang sudah boleh makan selain ASI usia 6 bulan ke atas, kamu bisa memberikan si kecil menu bubur yang sangat halus dengan nutrisi yang terjaga, salah satunya adalah dengan membuat MPASI Bubur Beras Tempe Saus Jeruk. Ini resepnya.


Bahan-bahan :
  • 25 gr beras
  • 300 ml air
  • 1 lbr daun salam
  • 25 gr tempe potong dadu
  • 5 gr wortel potong dadu
  • ½ siung bawang putih, cincang
  • 1 sdm mentega (tanpa rasa)
  • ½ buah jeruk medan ambil airnya

Cara Membuat:
  1. Cuci bersih beras, lalu masukkan beras dan daun salam ke dalam panci.
  2. Masak hingga beras menjadi setengah bubur.
  3. Pada wajan terpisah, tumis bawang putih dengan mentega, masukkan
  4. tempe dan wortel. Aduk dan sisihkan.
  5. Masukkan tumisan tempe dan wortel ke dalam bubur, aduk rata. Ambil
  6. daun salamnya.
  7. Dengan hand blender, haluskan bubur hingga lembut.
  8. Tuang sari jeruk medan di atasnya sesaat sebelum disajikan.
  9. Hidangkan bubur selagi hangat.
Documen pribadi/gambar memiliki hak cipta